Temu Ireng
Temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) adalah sejenis tumbuhanan yang rimpangnya dimanfaatkan sebagai campuran obat/jamu. Temu hitam dikenal pula sebagai temu erang, temu ireng, atau temu lotong. Temu hitam adalah terna yang tingginya dapat mencapai 2 m. Batangnya semu, dan tersusun atas kumpulan pelepah daun yang basah dan berwarna hijau. Daunnya berwarna merah lembayung- kecoklatan yang berwarna lebih gelap pada sepanjang tulang daunnya. Daunnya tunggal, panjang, dan terdiri atas 2-9 helai. Helaiannya berbentuk bundar memanjang sampai lanset, ujung dan pangkalnya runcing, berwarna hijau tua pada kiri-kanan tulang daun. Panjang daun 31–84 cm, dengan lebar 10-18 cm.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Temu_hitam).
Untuk mendapatkan manfaat temu ireng, biasanya tanaman ini hanya digunakan sedikit saja sebab rasanya sangat pahit. Bila ingin dikonsumsi, sebaiknya dicampur dengan bahan-bahan lain yang bisa menetralisir rasa pahit dari temu ireng. Selain itu, manfaat temu ireng belum banyak terbukti secara medis untuk pemakaian obat dalam. Ada baiknya sebelum menggunakan tanaman herbal apa pun, konsultasikan lebih dulu ke dokter. Obat herbal tidak bisa menggantikan pengobatan medis di dokter. Tanaman obat hanya sebatas berfungsi sebagai terapi penunjang (promotif) dan pencegahan (preventif), bukan untuk menyembuhkan penyakit. Jika ingin menggunakan obat herbal jenis apapun, baiknya konsultasikan ke dokter.
(https://hellosehat.com/herbal-alternatif/herbal/manfaat-temu-ireng/)