Daun Kapel

Stelechocarpus Burahol atau dikenal dengan sebutan Kepel, kecindul atau
cindul, rupanya mengandung khasiat bagi tubuh. Ekstrak Daun Kepel ini dipercaya
dapat mengatasi asam urat secara alami.
Kepel dibeberapa daerah dikenal
dengan burahol, turalak (Sunda); kepel, kecindul, cindul, simpol (Jawa). Kepel
merupakan tumbuhan berhabitus pohon dengan tinggi mencapai 25 m. Batang lurus
berwarna coklat tua, diameter mencapai 40 cm, memiliki benjolan-benjolan bekas
keluar bunga dan buah.
Bunga berkelamin tunggal,
berwarna hijau keputihan berbau harum. Bunga jantan terdapat pada batang atas
dan cabang yang lebih tua, mengelompok 8-16 bunga. Bunga betina hanya terdapat
pada batang bagian bawah.
Buah berbentuk bulat, berwarna
kecoklatan, diameter 5-6 cm, berbiji empat atau lebih dan berbentuk elips.
Tanaman Kepel tumbuh tersebar di Asia Tenggara, dari kawasan Malaysia sampai
kepulauan Salomon. Bahkan akhir-akhir ini sudah ditanam di Filipina dan
Australia.

Di Jawa, tanaman ini sudah
jarang ditemukan. Habitatnya berupa hutan-hutan sekunder dataran rendah pada
tanah liat yang basah, tumbuh hingga ketinggian 600 mdpl. Pohon ini juga tumbuh
baik diantara rumpun-rumpun bambu, padahal kebanyakan jenis pohon lainnya tidak
akan mampu bersaing dengan bambu.
Tanaman ini tumbuh pada daerah
tropis dan subtropis. Kepel memiliki kandungan kimia saponin, fIavonoid,
alkaloid (terutama di bijinya), dan polifenol (terutama di daunnya). Selain itu
dalam daunnya juga terdapat asetogenin, stiril lakton, dan isoflavon.
Menurut efek farmakologi fraksi
tidak larut petroleum eter dari ekstrak metanol Daun Kepel mampu menurunkan
kadar asam urat darah pada ayam jantan Braille. Penelitian lain menyebutkan
bahwa aktivitas flavonoid sebagai penurun kadar asam urat diketahui melalui
mekanisme penghambatan enzim xantin oksidase.
Penyiapan dan
Dosis: Rebusan 7 lembar Daun
Kepel dan 3 gelas air, kemudian direbus sampai tersisa satu setengah gelas. Air
rebusan daun kepel ini diminum dua kali sehari, masing-masing sebanyak tiga
perempat gelas. (Sumber: Buku “Acuan Sediaan Herbal Volume Enam Edisi
Pertama”, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI., Tahun 2011, Halaman: 53-54).
Redaksi JamuDigital.Com

-100x100.jpeg)



